Tu es Ma Priere
Aku ingin, menjadi tulisan
Yang kau tuangkan sepenuh hati
Aku ingin, menjadi bacaan
Yang kau baca berulang kali
Kepada setiap kata
Kepada baris rima
Kepada sela dan tiap jeda
Aku ingin, menyisipkan imbuhan
Yang berisi doa
Aku ingin, mendeskripsikan paragraf
Dan menuntaskan cerita
Namun ketika kertas kuangkat
Ternyata yang kulihat hanyalah noktah
اَللهُمَّ اِنَّكَ تَعْلَمُ سِرِّىْ وَعَلاَنِيَتِىْ فَاقْبَلْ مَعْذِرَتِىْ
Musytaq
Terkadang aku rindu, berdua-dua denganmu, mendengar keluh kesahmu, ibu. Belajar membaca a-ba-ta-tsa, denganku.
Tapi jika kulakukan, aku semakin lemah. Sebelum segala janji kupenuhi engkau malah pergi meninggalkanku, hingga hilanglah semangatku.
Namun kurasa Dia ingin mengajariku. Betapa salah niatku dulu, meletakkan engkau sebagai tujuan utamaku.
Padahal Dia adalah Maha Pencemburu. Hingga sampai sekarang pun aku kebingungan bagaimana caraku bertahan?
Semoga amarah-Nya padaku lebih dari padamu. Karena ketika kau berpaling, tidak ada yang menyakitiku lebih dari pada itu.
رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِن نَّسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ ۖ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا ۚ أَنتَ مَوْلَانَا فَانصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ
“Ya Rabb kami, janganlah Engkau menghukum kami jika kami lupa atau melakukan kesalahan. Ya Rabb kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Rabb kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah Pelindung kami, maka tolonglah kami menghadapi orang-orang kafir.”
Al-Baqarah : 286
Ode To A Nightingale
My heart aches, and a drowsy numbness pains
My sense, as though of hemlock I had drunk,
Or emptied some dull opiate to the drains
One minute past, and Lethe-wards had sunk:
'Tis not through envy of thy happy lot,
But being too happy in thine happiness,—
That thou, light-winged Dryad of the trees
In some melodious plot
Of beechen green, and shadows numberless,
Singest of summer in full-throated ease.
O, for a draught of vintage! that hath been
Cool'd a long age in the deep-delved earth,
Tasting of Flora and the country green,
Dance, and Provençal song, and sunburnt mirth!
O for a beaker full of the warm South,
Full of the true, the blushful Hippocrene,
With beaded bubbles winking at the brim,
And purple-stained mouth;
That I might drink, and leave the world unseen,
And with thee fade away into the forest dim:
Fade far away, dissolve, and quite forget
What thou among the leaves hast never known,
The weariness, the fever, and the fret
Here, where men sit and hear each other groan;
Where palsy shakes a few, sad, last gray hairs,
Where youth grows pale, and spectre-thin, and dies;
Where but to think is to be full of sorrow
And leaden-eyed despairs,
Where Beauty cannot keep her lustrous eyes,
Or new Love pine at them beyond to-morrow.
Away! away! for I will fly to thee,
Not charioted by Bacchus and his pards,
But on the viewless wings of Poesy,
Though the dull brain perplexes and retards:
Already with thee! tender is the night,
And haply the Queen-Moon is on her throne,
Cluster'd around by all her starry Fays;
But here there is no light,
Save what from heaven is with the breezes blown
Through verdurous glooms and winding mossy ways.
I cannot see what flowers are at my feet,
Nor what soft incense hangs upon the boughs,
But, in embalmed darkness, guess each sweet
Wherewith the seasonable month endows
The grass, the thicket, and the fruit-tree wild;
White hawthorn, and the pastoral eglantine;
Fast fading violets cover'd up in leaves;
And mid-May's eldest child,
The coming musk-rose, full of dewy wine,
The murmurous haunt of flies on summer eves.
Darkling I listen; and, for many a time
I have been half in love with easeful Death,
Call'd him soft names in many a mused rhyme,
To take into the air my quiet breath;
Now more than ever seems it rich to die,
To cease upon the midnight with no pain,
While thou art pouring forth thy soul abroad
In such an ecstasy!
Still wouldst thou sing, and I have ears in vain—
To thy high requiem become a sod.
Thou wast not born for death, immortal Bird!
No hungry generations tread thee down;
The voice I hear this passing night was heard
In ancient days by emperor and clown:
Perhaps the self-same song that found a path
Through the sad heart of Ruth, when, sick for home,
She stood in tears amid the alien corn;
The same that oft-times hath
Charm'd magic casements, opening on the foam
Of perilous seas, in faery lands forlorn.
Forlorn! the very word is like a bell
To toll me back from thee to my sole self!
Adieu! the fancy cannot cheat so well
As she is fam'd to do, deceiving elf.
Adieu! adieu! thy plaintive anthem fades
Past the near meadows, over the still stream,
Up the hill-side; and now 'tis buried deep
In the next valley-glades:
Was it a vision, or a waking dream?
Fled is that music:—Do I wake or sleep?
Dedicated to John Keats
Sya'ir Dhuhaa
Yang tidak terlihat bukan berarti tidak ada
Yang terbayang jauh bukan berarti tidak mendekat
Yang terangan tinggi bukan berarti tidak nyata
Yang ada bukan berarti tidak akan diminta
Kemudian…
Yang mendesah tidak terus resah karena ada asa
Yang menjeri tidak selalu nyeri karena ada masa
Yang membasah tidak diam bersedih karena ada doa
Yang tidak ada bukan berarti tidak bisa diminta
Kemudian…
Tuhanmu tiada meninggalkan kamu dan tiada (pula) benci kepadamu
Dan sesungguhnya hari kemudian itu lebih baik bagimu
daripada yang sekarang (permulaan)
Dan kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu ,
lalu (hati) kamu menjadi puas
Sekeranjang Hidayah
“Seandainya Hidayah itu bisa aku beli, maka akan ku beli berkeranjang-keranjang untuk aku bagi-bagikan kepada mereka orang-orang yang aku cintai.”
~ Imam Syafi’i Rahimahullah
Dear Diary,
Apakah kau tahu jika antara kecintaan dan kebencian hanya terpisah selapis ari? Ia hanya dibatasi oleh apa yang disebut rasa, dan rasa terletak didalam qalbu. Dan qalbu, walaupun terbentuk dari bahan yang sama, namun memiliki jenis yang berbeda.
Aku akan menceritakan satu jenis saja, Diary. Sejenis qalbu yang telah tercelup keimanan didalamnya, In syaa Allah. Ia berdenyut seirama lantunan doa, harapnya tiada lepas bergantung pada seutas tali Ilahi.
Kebahagiaannya menyemburat tatkala mendapati qalbu-qalbu lain -yang terkasih- melaksanakan perintah dan menjauhi larangan Rabb Pemilik Arasy Yang Tinggi. Kebenciannya menyeruak ketika melihat Rabb Yang Maha Suci dikhianati. Lebih perih rasanya -jika kau dapat merasakannya- daripada kau aliri luka dengan perasan air asam.
Ya, sebatas itulah bahagia dan bencinya.
Teramat sangat inginnya ; menyatu seluruh keluarga, karib, kerabat dan handai taulan dalam ketaatan kepada Rabb yang tiada bercela. Betapapun terlihat mustahil, namun kepada Rabb Sang Pemilik Qalbu ia meminta.
Aku akan menceritakan satu jenis saja, Diary. Sejenis qalbu yang telah tercelup keimanan didalamnya, In syaa Allah. Ia berdenyut seirama lantunan doa, harapnya tiada lepas bergantung pada seutas tali Ilahi.
Kebahagiaannya menyemburat tatkala mendapati qalbu-qalbu lain -yang terkasih- melaksanakan perintah dan menjauhi larangan Rabb Pemilik Arasy Yang Tinggi. Kebenciannya menyeruak ketika melihat Rabb Yang Maha Suci dikhianati. Lebih perih rasanya -jika kau dapat merasakannya- daripada kau aliri luka dengan perasan air asam.
Ya, sebatas itulah bahagia dan bencinya.
Teramat sangat inginnya ; menyatu seluruh keluarga, karib, kerabat dan handai taulan dalam ketaatan kepada Rabb yang tiada bercela. Betapapun terlihat mustahil, namun kepada Rabb Sang Pemilik Qalbu ia meminta.
“Semoga Allah berkenan menampakkan pada seorang hamba ketaatan istrinya, saudara, serta anak-anaknya. Demi Allah tiada yang lebih mahal dan teduh dalam pandangan seorang Muslim (qurratu a’yun) kecuali melihat orang-orang yang dicintainya juga taat beribadah kepada Allah.” ~ Imam Hasan al-Bashri
Two Polar Heart
And what else should I say? My heart froze and my mind already murky. I do not want to hate but this situation makes me shackled. I'm tired of being in the circle that is I hate long ago.
If the word 'if' is allowed, but I should not say 'if'. Only to God I will invoke the sacred heart, a lack of trust and bound soul
"I do not want to hate, then reassure my soul, by putting Your hand on any matters of my life"
Sabar itu menuntut sepenuh waktu, sebanyak pikiran, sebesar usaha & semurni keikhlasan.. Karena pahala yang dijanjikan lebih dari yang di-inderakan