Popular posts

Ave Ry On 09 November 2015


“Seandainya Hidayah itu bisa aku beli, maka akan ku beli berkeranjang-keranjang untuk aku bagi-bagikan kepada mereka orang-orang yang aku cintai.”
~ Imam Syafi’i Rahimahullah

Dear Diary,

Apakah kau tahu jika antara kecintaan dan kebencian hanya terpisah selapis ari? Ia hanya dibatasi oleh apa yang disebut rasa, dan rasa terletak didalam qalbu. Dan qalbu, walaupun terbentuk dari bahan yang sama, namun memiliki jenis yang berbeda.

Aku akan menceritakan satu jenis saja, Diary. Sejenis qalbu yang telah tercelup keimanan didalamnya, In syaa Allah. Ia berdenyut seirama lantunan doa, harapnya tiada lepas bergantung pada seutas tali Ilahi.

Kebahagiaannya menyemburat tatkala mendapati qalbu-qalbu lain -yang terkasih- melaksanakan perintah dan menjauhi larangan Rabb Pemilik Arasy Yang Tinggi. Kebenciannya menyeruak ketika melihat Rabb Yang Maha Suci dikhianati. Lebih perih rasanya -jika kau dapat merasakannya- daripada kau aliri luka dengan perasan air asam.

Ya, sebatas itulah bahagia dan bencinya.

Teramat sangat inginnya ; menyatu seluruh keluarga, karib, kerabat dan handai taulan dalam ketaatan kepada Rabb yang tiada bercela. Betapapun terlihat mustahil, namun kepada Rabb Sang Pemilik Qalbu ia meminta.

“Semoga Allah berkenan menampakkan pada seorang hamba ketaatan istrinya, saudara, serta anak-anaknya. Demi Allah tiada yang lebih mahal dan teduh dalam pandangan seorang Muslim (qurratu a’yun) kecuali melihat orang-orang yang dicintainya juga taat beribadah kepada Allah.”  ~ Imam Hasan al-Bashri



{ 1 komentar... read them below or add one }