On 21 November 2014
Dear Diary,
Hari ini, kusambut tangannya diatas hidungku. Papa akan pergi, seperti biasa menuju kampung halamannya. “Papa pergi dulu nak” begitu sapa singkatnya.
Kuperhatikan punggungnya ketika menjauh.
Tersadar aku dari lalai, mataku perih menahan buliran air yang berjejalan keluar.
“Pa, aku tidak ingin seterlambat itu, mengucapkan kekata aku sayang padamu.”
Aku takut hal yang sama terjadi ketika aku tak sempat mengatakan kata sayang pada Mama dulu.
“Pa, maafkan baktiku yang sering tidak memuaskanmu. Kata-kataku yang tidak menyenangkan hatimu.”
Duhai Rabbi, sampaikanlah kami pada Lebaran berikutnya. Hingga bersih kami menghadap-Mu. Dan tetapkanlah, aku ingin juga menggandeng tangan papa bersama menuju surga-Mu.
semoga kesehatan dan kebahagiaan lahir dan batin selalu melindungi dan menyertai papah.
BalasHapussalam sehat dan ceria selalu ya pah
Menyedihkan sekali kalimat itu..
BalasHapusAhh andai aku bisa sepertimu, tak ada rasa malu mengucapkan sayang kepada nya, ayahku :|
Semoga ayahanda senantiasa diberi kesehatan dan kebahagiaan ya Mbak..
BalasHapusTerima kasih sudah berpartisipasi.. :)
Kita memang jarang mengucapkan kata sayang kepada ortu
BalasHapusJangan lupa ikut kontes saya tentang Ibu dalam rangka menyambut Hari Ibu
Salam hangat dari Surabaya
semoga bapak selalu sehat ya mbak,,,salm buat bapak,,,
BalasHapusamiiinnnn mbakkkk
BalasHapusamin ya rob
BalasHapusKata sayang sering sulit terucap, tapi kini saya mencoba untuk melakukan hal yang sama sering mengucapkan sayang kepada orang yang kita sayangi :)
BalasHapusSemoga papah selalu sehat saja... selalu
BalasHapusDepok|| Trenggalek