Popular posts

Ave Ry On 18 November 2014


”Innalloohaa rifqun yuhibbu rifq fii kulli amr“
Sesungguhnya Alloh adalah Dzat Yang Maha Lembut dan mencintai kelembutan dalam setiap perkara (HR Bukhori & Muslim) 

Dear Diary,

If a woman no longer has the gentleness, then what is left of her? Jika seorang wanita tak lagi memiliki kelemah-lembutan, lantas apa yang tertinggal dalam dirinya?

No judging, I was thinking!

Menemukan pribadi wanita-wanita yang keras lagi kasar dalam lakunya.Tutur kata yang kerap menyakiti, menipisnya simpati hinggakan merasa paling benar sendiri.

Sejujurnya aku sering bertanya dalam hati, "Apakah orang-orang yang kerap melakukan perbuatan buruk itu akan ada akibatnya bagi kehidupan kita?" Tentu saja ini pertanyaan bodoh! Tapi yang namanya belajar itu memang butuh proses kan? Awal tanya itu aku tidak melihat dampak apapun, tapi berlalunya waktu, dengan jelas aku melihat gambaran akibat yang berawalkan sebab.

Diary, sikap kasar itu akan menimbulkan keburukan, sebaliknya sikap lembut itu akan mendatangkan kebaikan. Bukankah Rasulullah bersabda kepada Ibunda A'isyah,

“Wahai A’isyah, sesungguhnya Allah itu Maha Lembut dan menyukai kelembutan. Dan Dia memberi pada kelembutan itu sesuatu yang tidak diberikan Nya pada sikap kasar, dan apa yang tidak diberikan Nya pada yang lainnya.”(HR. Muslim)

Pada kajian di sebuah Radio yang kudengar pagi tadi, Ust. Yahya Badrussalam menuturkan kajian tentang Fiqh Akhlaq yang berkaitan dengan Ar Rifq ini, kelemah-lembutan. Padahal dari sejak kemarin aku sudah gatal ingin menulis tentang ini. Dan seperti yang bisa kau bayangkan, aku selalu senang jika ada sebuah hal perkara yang sedang kupikirkan lantas dengan 'serta-merta' hal itu terjawab, entah lewat apa saja.

Beliau, semoga Allah merahmatinya, mengatakan "Tutur kata yang lemah lembut itu adalah fithrah yang ada dalam setiap manusia. Setiap manusia ingin dirinya diperlakukan lemah-lembut. Tidak ada orang yang menginginkan seorang lain berkata-kata kasar kepadanya"

Fithrah itu senantiasa menyukai setiap kebaikan, tutur kata yang baik, sikap lemah lembut, kasih sayang, hormat menghormati, jujur, ikhlas dan segala perkara yang baik dalam diri seorang hamba adalah fithrah dan semua makhluk menyukai orang-orang yang berbuat kebaikan.

Sifat lemah-lembut ini, fithrah tiap-tiap manusia. Namun tentunya, ia harus lebih besar lagi dalam diri seorang wanita. Karena dengan kelemah-lembutan ia dapat menaungi suami, orangtua, anak dan saudara-saudaranya. Sehingga dengannya mereka betah untuk bermuamalah dengan para wanita yang menghiasi dirinya dengan sifat Ar Rifq.
“Sesungguhnya tidaklah kelemah-lembutan itu ada pada sesuatu melainkan ia akan memperindahnya, dan tidaklah kelemah lembutan itu dicabut dari sesuatu melainkan akan memperburuknya.” (HR. Muslim)
Ketahuilah, dengan bertutur kata yang santun lagi lemah lembut maka hal yang demikian akan mengundang kecintaan manusia kepada kita. Mungkin, ada juga sebagian manusia yang beralasan bahwa hal tersebut sudah menjadi tabiatnya sedari lahir. Namun segala sifat buruk hendaknya kita ubah, dan kemudian menggantinya dengan sifat yang lebih baik.

Tidak ada yang instan, pasti. Belajar seiring waktu dengan niat terus memperbaiki diri dengan harapan Allah senantiasa mengaruniakan kepada kita kebaikan. 

“Barang siapa yang terhalangi dari bersikap lemah lembut, maka dia telah terhalang dari seluruh bentuk kebaikan.” (HR. Muslim)

{ 5 komentar... read them below or Comment }

  1. TFS mba..harus banyak zikir ya biar inget terus sama Allah dan mulut dijaga dari keburukan. blognya keren :)

    BalasHapus
  2. Mengapa kita harus menentang Fitrah kita sebagai manusia dengan keburukan? bukankah kebaikan itu lebih diridhoi oleh-Nya.??
    Postingannya bagus sekali, mbak,,

    BalasHapus
  3. Hufth... mau komentar apa ya... soalnya saya laki-laki, lebih suka sama perempuan yang sikapnya keras dan tegas. Kalo ada perempuan yang lembuuuuuuuutttttt banget sikapnya ke saya, misal pagi-pagi sms ngebangunin, kalo ketemu di jalan sering nyapa, kalo di sekre sering senyum-senyum ke saya, itu malah bikin nggak nyaman, dan pasti saya respon dengan jutek, sinis, dan berusaha membuat dia kesal.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Eta mah lain lembut, ganjen!

      Hapus
    2. haha iya itu mah ganjen. lemah lembut itu dari hati tidak bisa dibuat2.. right?

      Hapus